Profil Desa Ciberem

Ketahui informasi secara rinci Desa Ciberem mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Ciberem

Tentang Kami

Desa Ciberem di Kecamatan Sumbang, Banyumas, merupakan kawasan agraris subur di lereng Gunung Slamet yang menjadi pusat pertanian padi dan peternakan. Dengan topografi landai yang dialiri irigasi teknis, desa ini menjadi salah satu lumbung pangan andalan

  • Lumbung Pangan Produktif

    Didukung lahan persawahan yang luas dan sistem irigasi teknis yang andal, Desa Ciberem berperan sebagai salah satu produsen padi utama dan pilar ketahanan pangan di Kecamatan Sumbang.

  • Pusat Peternakan Terpadu

    Sektor peternakan, khususnya sapi dan kambing, menjadi pilar ekonomi kedua yang terintegrasi erat dengan pertanian, menciptakan model ekonomi sirkular yang efisien di tingkat desa.

  • Kondisi Geografis Unggul

    Berada di kaki gunung dengan kontur tanah yang relatif landai, Desa Ciberem memiliki keunggulan agroklimat untuk pertanian serbaguna dan potensi pengembangan di masa depan.

Pasang Disini

Bersemayam dengan tenang di kaki Gunung Slamet, Desa Ciberem, yang termasuk dalam wilayah Kecamatan Sumbang, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, adalah sebuah representasi sempurna dari desa agraris yang makmur dan terstruktur. Jauh dari hiruk pikuk industri, desa ini mengandalkan anugerah kesuburan tanah dan kelimpahan air sebagai pilar utama kehidupan. Hamparan sawah yang membentang luas menjadi pemandangan dominan, menegaskan identitasnya sebagai salah satu lumbung pangan andalan. Dengan luas wilayah 173,12 hektare, Ciberem menjadi rumah bagi 3.220 jiwa yang hidup dalam harmoni, menggantungkan asa pada setiap bulir padi yang menguning.

Secara geografis, Desa Ciberem memiliki posisi yang sangat menguntungkan untuk pertanian. Di sebelah utara, wilayahnya berbatasan dengan Desa Kotayasa. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Sikapat, sementara di sisi selatan berbatasan dengan Desa Gandatapa dan di sebelah barat bersinggungan langsung dengan hutan lereng Gunung Slamet. Lokasinya yang dialiri oleh jaringan irigasi teknis yang baik memastikan pasokan air yang konsisten untuk pertanian sepanjang tahun. Dengan kepadatan penduduk sekitar 1.860 jiwa per kilometer persegi, desa ini berhasil menjaga keseimbangan antara area permukiman yang nyaman dan lahan pertanian yang produktif. Kode pos untuk Desa Ciberem adalah 53183.

Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan Pro-Pertanian

Pemerintahan Desa Ciberem menjalankan roda administrasinya dengan visi yang jelas: mempertahankan dan meningkatkan status desa sebagai pusat pertanian unggulan. Di bawah kepemimpinan Kepala Desa, segenap kebijakan pembangunan difokuskan untuk mendukung dan memfasilitasi kebutuhan para petani, yang merupakan profesi mayoritas warga. Pemerintah desa berperan aktif dalam memastikan kelancaran distribusi pupuk, pengelolaan jaringan irigasi, serta penyuluhan pertanian untuk meningkatkan hasil panen.

Struktur pemerintahan yang terorganisasi, mencakup 2 Kepala Dusun, 4 Rukun Warga (RW), dan 22 Rukun Tetangga (RT), menjadi garda terdepan dalam pelayanan publik dan implementasi program. Prioritas pembangunan infrastruktur di Ciberem sangat berorientasi pada sektor pertanian. Proyek rehabilitasi jaringan irigasi, pembangunan jalan usaha tani, dan penguatan talud di area persawahan menjadi agenda rutin. "Bagi kami, investasi terbaik adalah investasi di sektor pertanian. Jalan yang bagus dan irigasi yang lancar adalah kunci menuju lumbung yang terisi penuh dan perut warga yang sejahtera," demikian filosofi yang dipegang oleh para pemangku kebijakan di desa.

Pertanian Padi: Jantung Kehidupan Desa Ciberem

Tidak diragukan lagi, pertanian padi sawah adalah jantung yang memompa kehidupan di Desa Ciberem. Sebagian besar wilayah desa ini merupakan lahan basah yang didedikasikan sepenuhnya untuk budidaya padi. Pemandangan para petani yang membajak sawah, menanam bibit, hingga memanen padi adalah siklus kehidupan yang telah berlangsung selama berabad-abad dan menjadi tulang punggung ekonomi yang kokoh.

Keunggulan utama pertanian di Ciberem adalah sistem irigasi teknis yang mampu mengairi sawah sepanjang tahun. Hal ini memungkinkan para petani untuk mencapai Indeks Pertanaman (IP) yang tinggi, seringkali hingga tiga kali panen dalam setahun. Kelompok Tani (Poktan) di desa ini memiliki peran vital. Mereka bukan hanya wadah untuk distribusi bantuan pemerintah, tetapi juga forum untuk berbagi ilmu, bergotong royong mengatasi serangan hama, dan berinovasi dalam penerapan teknologi pertanian.

Hasil panen padi dari Ciberem tidak hanya mencukupi kebutuhan pangan warganya, tetapi surplusnya menjadi komoditas andalan yang dijual ke berbagai pasar di wilayah Banyumas. Kontribusi Desa Ciberem dalam menjaga stabilitas pasokan beras di tingkat regional sangatlah signifikan, menjadikannya salah satu pilar penting ketahanan pangan.

Peternakan sebagai Pilar Ekonomi Pendukung

Menyeimbangkan dominasi sektor pertanian, peternakan hadir sebagai pilar ekonomi kedua yang sangat penting dan terintegrasi dengan baik. Hampir setiap rumah tangga petani di Ciberem juga memiliki ternak, menjadikannya bagian tak terpisahkan dari sistem usaha tani mereka. Jenis ternak yang paling banyak dikembangkan adalah sapi potong dan kambing.

Peternakan ini memberikan manfaat ganda. Secara ekonomi, ternak berfungsi sebagai "tabungan hidup" yang dapat dijual untuk memenuhi kebutuhan mendesak atau sebagai tambahan modal saat musim tanam tiba. Secara ekologis, terjalin simbiosis mutualisme yang sempurna. Limbah pertanian seperti jerami dan dedak dimanfaatkan sebagai pakan ternak berkualitas, menekan biaya produksi. Sebaliknya, kotoran ternak diolah menjadi pupuk kandang yang sangat berharga untuk menyuburkan kembali tanah sawah, mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan menjaga kesehatan tanah dalam jangka panjang. Model integrasi ternak dan tanaman ini adalah wujud kearifan lokal dalam menciptakan sistem pertanian yang efisien dan berkelanjutan.

Kehidupan Sosial dan Kearifan Lokal

Suasana kehidupan sosial di Desa Ciberem sangat kental dengan nilai-nilai agraris-religius. Semangat kebersamaan dan gotong royong, yang dalam bahasa lokal disebut sambatan, masih menjadi praktik yang hidup dalam keseharian. Warga saling membantu tanpa pamrih, baik dalam kegiatan pertanian di sawah, membangun atau memperbaiki rumah, maupun dalam menyelenggarakan acara-acara sosial dan keagamaan.

Masjid dan musala menjadi pusat aktivitas komunitas, tempat di mana nilai-nilai keislaman diajarkan dan diamalkan, membentuk karakter masyarakat yang jujur, pekerja keras, dan pandai bersyukur. Harmoni sosial ini menjadi modal penting yang membuat desa terasa aman, nyaman, dan damai.

Asal-Usul dan Makna Nama Ciberem

Nama "Ciberem" memiliki akar yang kuat dari bahasa Sunda, yang pengaruhnya cukup terasa di wilayah barat Banyumas. Nama ini terdiri dari dua kata: Ci dan Berem. Ci atau Cai berarti air atau sungai, merujuk pada sumber kehidupan yang melimpah di wilayah tersebut. Sementara Berem (atau beureum dalam Sunda standar) berarti merah.

Ada beberapa interpretasi mengenai makna "Ciberem" (Air Merah). Pertama, ini bisa merujuk pada kondisi air sungai di masa lalu yang terkadang berwarna kemerahan karena membawa endapan tanah laterit dari hulu saat banjir. Kedua, secara filosofis, "merah" bisa melambangkan kesuburan atau kehidupan. Dalam konteks ini, Ciberem dapat diartikan sebagai "Sungai Kehidupan" atau "Sumber Air yang Menyejahterakan". Apapun interpretasinya, nama ini secara jelas menggarisbawahi betapa vitalnya peran air bagi eksistensi dan kemakmuran desa ini sejak awal mula berdirinya.

Menjaga Warisan Kesuburan untuk Generasi Mendatang

Desa Ciberem adalah potret ideal sebuah desa agraris yang berhasil memaksimalkan anugerah alamnya. Dengan fondasi pertanian padi yang kuat, didukung oleh sektor peternakan yang terintegrasi dan modal sosial yang harmonis, Ciberem memiliki semua syarat untuk menjadi desa yang mandiri dan sejahtera. Tantangan di masa depan adalah menghadapi dampak perubahan iklim, menjaga minat generasi muda untuk bertani, dan terus berinovasi dalam teknologi pertanian untuk meningkatkan produktivitas.

Dengan terus merawat sumber daya air, menjaga kesuburan tanah, dan memupuk semangat gotong royong, Desa Ciberem tidak hanya akan terus menjadi lumbung pangan yang andal, tetapi juga menjadi warisan berharga tentang bagaimana hidup selaras dengan alam untuk generasi-generasi yang akan datang.