Pariwisata Banyumas Bangkit: Eduwisata Kreatif Jadi Harapan Baru


Pariwisata Banyumas Bangkit: Eduwisata Kreatif Jadi Harapan Baru
Pariwisata Banyumas tak lagi sekadar memamerkan keindahan alam. Pemerintah Kabupaten Banyumas kini tengah bertransformasi, membangun sektor pariwisata yang tidak hanya mengandalkan panorama, namun juga menonjolkan sisi kreativitas dan edukasi. Hal ini ditegaskan oleh Bupati Sadewo Tri Lastiono dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Banyumas, Agus Nur Hadie, saat meresmikan destinasi baru Provit Farm Village di Desa Ciberem, Kecamatan Sumbang.
Menurut Bupati, masa depan pariwisata Banyumas akan semakin kuat jika dikelola bersama oleh masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah daerah. Ia yakin, dengan semangat kolaboratif, destinasi seperti Provit Farm Village bisa menjadi kekuatan ekonomi baru. Tidak hanya mengangkat nama daerah, tetapi juga meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar.
Dengan pendekatan eduwisata, destinasi semacam ini tidak hanya menyenangkan, namun juga bermanfaat. “Saya ingin destinasi kreatif seperti Provit Farm Village menjadi alternatif wisata yang tidak hanya menghibur, tapi juga mengedukasi,” ujar Bupati dalam sambutannya.
Provit Farm Village: Edukasi, Ekonomi, dan Harapan Warga
Kehadiran Provit Farm Village bukan sekadar destinasi wisata, melainkan peluang ekonomi yang nyata bagi masyarakat lokal. Tidak kurang dari 60 hingga 70 warga sekitar telah diberdayakan sebagai tenaga kerja dalam operasional harian. Tak hanya itu, pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) juga diberikan ruang untuk menjual produk khas desa sebagai oleh-oleh bagi wisatawan.
Sekda Banyumas, Agus Nur Hadie, menyebut bahwa pembangunan wisata ini menggunakan sistem Bangun Guna Serah (BGS), yaitu pemanfaatan lahan desa yang semula tidak produktif menjadi destinasi edukatif. Dalam sistem ini, investor membangun fasilitas wisata, dan setelah 20 tahun pengelolaannya akan diserahkan kepada Pemerintah Desa Ciberem. Model kerja sama semacam ini merupakan yang pertama diterapkan di Kabupaten Banyumas.
Selain menyerap tenaga kerja lokal, pengelolaan lahan parkir di Provit Farm Village juga diserahkan kepada badan usaha milik desa (BUMDes), menambah dampak ekonomi langsung ke masyarakat. “Kita belum punya kebun binatang, dan mini zoo seperti ini adalah awal dari cita-cita besar Banyumas,” ujar Sekda dengan optimis.
Menanam Cinta Lingkungan Lewat Pengalaman Nyata
Lebih dari sekadar tempat bermain, Provit Farm Village menjadi sarana pembelajaran yang interaktif bagi pelajar dan keluarga. Anak-anak bisa belajar tentang peternakan modern, mulai dari mengenal berbagai jenis kambing seperti Etawa dan Saneen, hingga praktik langsung memerah susu kambing. Bahkan, susu yang diperah bisa langsung dikonsumsi, menambah keseruan sekaligus pengetahuan bagi pengunjung.
Destinasi ini juga memiliki koleksi reptil, ikan, unggas langka, dan kolam renang, menjadikannya one-stop destination yang cocok untuk kunjungan sekolah, komunitas, dan keluarga. Pemilik Provit Farm Village, Akhmad Saring Anggoro, berharap kehadiran destinasi ini menjadi kebanggaan warga Banyumas. “Kami ingin pengunjung mendapatkan pengalaman wisata edukatif yang autentik dan menyenangkan,” ungkapnya.
Namun demikian, infrastruktur menuju lokasi masih menjadi tantangan. Jalur Baturraden Timur yang menjadi akses utama ke desa mengalami kerusakan dan perlu perbaikan. Pemerintah daerah berencana mengusulkan perbaikan jalan tersebut melalui anggaran induk pada APBD 2026. Dukungan infrastruktur ini diharapkan dapat menopang pertumbuhan wisata jangka panjang di kawasan lereng selatan Gunung Slamet.